5 Centimeters Per Second

Short Story : Apartemen 102

Aku terbangun dan memandang sekelilingku, mengusap - usap kepalaku karena masih ada rasa kantuk, ku caba menyadarkan diriku dan memusatkan pikiranku, berat rasanya tahu bahwa kenyataan telah menanti lagi, ingin rasanya tidur lagi dan berharap semua kenyataan itu pergi. Berusaha tetap tegar adalah yang terbaik, manusia di lahirkan untuk dapat bertahan dalam segala situasi. Dalam hatiku yang kurasakan ialah aku harus tetap bertahan, kejadian itu hanya lah sementara, sekarang aku harus bisa bertahan.
Pintu terbuka, seorang gadis seumuran dengan ku masuk, wajah yang tak asing itu, akhirnya samar - samar aku mulai ingat ledakan, semua polisi itu, melarikan diri, dan sampai di apartemen ini samar - samar juga kuingat apartemen ... no 102.
"akhirnya kamu bangun juga?" tukas gadis itu
"terimakasih untuk yang kemarin" jawabku kepadanya
"tidak perlu terima kasih itu sudah sewajarnya, kamu tidak bersalah sama sekali"
Pikiranku masih belum fokus, lalu aku pun terbangun mendekati gadis itu
"baiklah, aku akan mandi dulu, kita bicara setelah ini"

Shower panas menguyur badanku, semua pikiran ku menjadi plong, mandi adalah relaksasi terbaik bagi diriku karena sebentar lagi kenyataan akan segera kuhadapi

...

1 day 1 story

Tidak ada komentar:

Posting Komentar