5 Centimeters Per Second

Yang Kucari

Sedu - sedu dalam keheningan malam, jari - jemari mulai mengetik kata - kata terangkai indah membentu sebuah cerita. malam itu malam senen tanpa peduli besok harus bangun pagi dan bekerja aku mengetik, membentuk cerita - cerita. Bagiku itu suatu yang imaginatif, sebuah novel, sebuah cerpen adalah suatu cerita, cerita yang bisa mengambarkan banyak hal, kesedihan, kegembiraan, pertemanan, cinta, harapan bahkan masa depan yang belum pasti semua itu bisa di gambarkan dalam bentuk tulisan, ya yang kupikirkan selama ini adalah membuat sebuah cerita yang menarik, ya asal cerita itu menarik bukan tidak mungkin akan menjadi layar lebar dan semuanya bisa menikmatinya. Aku yang sekarang masih belum apa - apa cerita yang kubuat sangat tidak beraturan tidak bisa mengambarkan apapun, tetapi aku yakin suatu saat aku bisa menajdi yang terbaik dengan penuh berlatih ya terus berlatih.

"Ketika kulihat orang itu dengan mata kepalaku sendiri aku menjadi takut, cemas, apakah dia akan  menghampiri ku, bahkan dengan kemampuanku aku tak bisa lari. Kematian Kematian yang ada di pikiranku ialah kehilangan segalanya orang yang ku cintai, Natasha.. Terlintas wajah manisnya mungkin kah ini yang terakhir kali, Tidak aku harus bertahan, Selama dia tidak melihatku aku akan aman"

Dorr, 
" Bagaimana bisa menemukanku secepat ini, jangan - jangan dua, pasti dua argghhhh"

... Diam sejenak ku berpikir apa seperti ini ceritanya ya sepertinya lumayan, hoaam aku mulai mengantuk tapi bahakan satu chapter pun belum selesai apa ini batasnya hmm kalau begitu yasudah. Berjalan dengan langkah gontai ke kamar mandi, dengan perlahan kuambil sikat gigi dan odal mempertemuakan mereka, lalu membiarkan mereka membersihakn sisa makanan yang ada di gigiku. "Apa yang kucari" aku bergumam apakah ini cukup?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar